Rabu, 20 November 2013
PAHLAWAN MASA KINI
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hello friends :)
Pada Postingan saya kali ini saya akan memperkenalkan sosok pahlawan versi gue
Dan beliau adalah (teretotet) BAPAK FITRI ADI
Alamat: Jl. Nusa Indah Pasar Lama Gumawang
Pasti gak kenal kan? sama saya juga gak kenal *hahahaha Pasti pada penasaran ya? *kasih tau gak ya? Kasian nih udah pada kepo. ya udah nih tak kasih, berikut adalah biodata tentang beliau Beliau adalah seorang satpam bank mandiri syariah belitang dan sering dipanggil pak adi. Beliau lahir di Martapura 30 Juni 1984. Beliau sudah memiliki satu orang istri dan satu anak.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD : SDN 5 MARTAPURA
2. SMP : SMPN 3 MARTAPURA
3. SMA : SMA PGRI MARTAPURA
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Dinas Perhubungan tahun 2007-2008
2. PT. Telkom tahun 2008-2009
3. Security tahun 2010-sekarang
Selain itu beliau juga pernah menjadi guru karate, berikut penghargaan yang pernah ia dapat dalam bidang seni bela diri asal jepang tersebut
1. Juara 1 Kumite di Lampung
2. Juara 3 Kata Beregu
hehehe maaf ya cuma 2, sebenernya sih masih banyak :D
Selain Karate ia juga pernah menjadi bagian dari PURNA PASKIBRAKA INDONESIA tingkat KABUPATEN
Sekian postingan dari saya kurang dan lebihnya saya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Rabu, 30 Oktober 2013
Bulan Bahasa
Bulan Bahasa dan Sastra
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman etnik dan budaya. Salah satu di antaranya adalah keragaman bahasa dan sastra. Keragaman bahasa dan sastra di Indonesia menjadi kekayaan yang tidak ternilai harganya. Peta Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (2008) telah mengidentifikasi 442 bahasa daerah di Indonesia. Bertolak dari keragaman itu, bangsa Indonesia menjadi lebih paham akan arti persatuan. Meskipun beragam latar bahasanya, bangsa Indonesia terhubung melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Meskipun penggunaan bahasa Indonesia cenderung tergusur oleh pemakaian bahasa asing, bahasa Indonesia masih tetap memegang fungsinya sebagai sarana komunikasi yang menyatukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bukan hanya tugas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), melainkan juga tugas seluruh rakyat Indonesia. Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu.Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara Bulan Bahasa dan Sastra terdiri dari beberapa kegiatan. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan.Bulan Bahasa dan Sastra melibatkan masyarakat luas, tidak hanya siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, tetapi juga orang asing yang berada di luar negeri (lomba keterampilan berbahasa Indonesia bagi peserta BIPA).
KEGIATAN BULAN BAHASA DI SMAN 1 BELITANG
Pada peringatan kali ini pengurus OSIS SMAN 1 Belitang mengadakan berbagai kegiatan lomba, yaitu:
1. Cipta dan Baca Puisi
2. Tutur Cerita Rakyat
3. Ranking 1
4. MC Berpasangan
5. Pidato Meniru Tokoh
6. Lawak
LOMBA LAWAK
Selasa, 08 Oktober 2013
Pendidikan Karakter
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa.
Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”
Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.
Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan perilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku.
Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.
Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasarana, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan.
Perihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantren dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri sangatlah luas.
Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir di rapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait.
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya.Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa. Nah demikianlah materi tentang pendidikan karakter, semoga bermanfaat :) Sumber: http://listrauliartha.blogspot.com/ http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/ http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian |
Posting Pertama
Nama : Farhan Arrazi
Kelas : XI IPA 4
No. Absen : 11
Email : farhanarrazi_xiipa4@yahoo.co.id
Sukses S'lalu
Sample Text
Sample text
PAHLAWAN MASA KINI
Rabu, 20 November 2013 - - 8 Comments
PAHLAWAN UANG
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hello friends :)
Pada Postingan saya kali ini saya akan memperkenalkan sosok pahlawan versi gue
Dan beliau adalah (teretotet)
BAPAK FITRI ADI
Alamat: Jl. Nusa Indah Pasar Lama Gumawang
Pasti gak kenal kan? sama saya juga gak kenal *hahahaha
Pasti pada penasaran ya? *kasih tau gak ya?
Kasian nih udah pada kepo. ya udah nih tak kasih, berikut adalah biodata tentang beliau
Beliau adalah seorang satpam bank mandiri syariah belitang dan sering dipanggil pak adi. Beliau lahir di Martapura 30 Juni 1984. Beliau sudah memiliki satu orang istri dan satu anak.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD : SDN 5 MARTAPURA
2. SMP : SMPN 3 MARTAPURA
3. SMA : SMA PGRI MARTAPURA
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Dinas Perhubungan tahun 2007-2008
2. PT. Telkom tahun 2008-2009
3. Security tahun 2010-sekarang
Selain itu beliau juga pernah menjadi guru karate, berikut penghargaan yang pernah ia dapat dalam bidang seni bela diri asal jepang tersebut
1. Juara 1 Kumite di Lampung
2. Juara 3 Kata Beregu
hehehe maaf ya cuma 2, sebenernya sih masih banyak :D
Selain Karate ia juga pernah menjadi bagian dari PURNA PASKIBRAKA INDONESIA tingkat KABUPATEN
Sekian postingan dari saya kurang dan lebihnya saya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bulan Bahasa
Rabu, 30 Oktober 2013 - - 16 Comments
Bulan Bahasa dan Sastra
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman etnik dan budaya. Salah satu di antaranya adalah keragaman bahasa dan sastra. Keragaman bahasa dan sastra di Indonesia menjadi kekayaan yang tidak ternilai harganya. Peta Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (2008) telah mengidentifikasi 442 bahasa daerah di Indonesia. Bertolak dari keragaman itu, bangsa Indonesia menjadi lebih paham akan arti persatuan. Meskipun beragam latar bahasanya, bangsa Indonesia terhubung melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Meskipun penggunaan bahasa Indonesia cenderung tergusur oleh pemakaian bahasa asing, bahasa Indonesia masih tetap memegang fungsinya sebagai sarana komunikasi yang menyatukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bukan hanya tugas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), melainkan juga tugas seluruh rakyat Indonesia. Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu.Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara Bulan Bahasa dan Sastra terdiri dari beberapa kegiatan. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan.Bulan Bahasa dan Sastra melibatkan masyarakat luas, tidak hanya siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, tetapi juga orang asing yang berada di luar negeri (lomba keterampilan berbahasa Indonesia bagi peserta BIPA).
KEGIATAN BULAN BAHASA DI SMAN 1 BELITANG
Pada peringatan kali ini pengurus OSIS SMAN 1 Belitang mengadakan berbagai kegiatan lomba, yaitu:
1. Cipta dan Baca Puisi
2. Tutur Cerita Rakyat
3. Ranking 1
4. MC Berpasangan
5. Pidato Meniru Tokoh
6. Lawak
LOMBA LAWAK
Pendidikan Karakter
Selasa, 08 Oktober 2013 - - 85 Comments
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa.
Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”
Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.
Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan perilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku.
Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.
Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasarana, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan.
Perihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantren dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri sangatlah luas.
Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir di rapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait.
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya.Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa. Nah demikianlah materi tentang pendidikan karakter, semoga bermanfaat :) Sumber: http://listrauliartha.blogspot.com/ http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/ http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian |
Posting Pertama
- - 0 Comments
Selamat Datang di Blog Saya
Nama : Farhan Arrazi
Kelas : XI IPA 4
No. Absen : 11
Email : farhanarrazi_xiipa4@yahoo.co.id
Sukses S'lalu