Pages

Selasa, 08 Oktober 2013

Pendidikan Karakter

Pengertian Pendidikan Karakter



Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.
 Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Gambar: Keterkaitan antara komponen moral dalam rangka pembentukan 
Karakter yang baik menurut Lickona

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.
3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.
Lebih jelas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dapat di lihat pada bagan dibawah ini
nilai-nilai pendidikan karakter
18 Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa.


Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan  tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”
Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.
Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan perilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku.
Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.
Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasarana, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan.
Perihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantren dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri sangatlah luas.
Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir di rapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait.
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya.
Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa.
Nah demikianlah materi tentang pendidikan karakter, semoga bermanfaat :)
 Sumber:
http://listrauliartha.blogspot.com/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian

85 komentar:

  1. maksih infonya komen balik http://megashintya15.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. bagus.
    koment balik ya
    http://fitriadiannitami.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. good:):)
    terimakasih

    http://rimagontina.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. nice post..jgn lupa komen balik sahnashafira08.blogspot.com

    BalasHapus
  5. sangat menarik an. Komen blog aku y di pujiastuti98.blogspot.com

    BalasHapus
  6. posting yg menarik
    lanjutkan kawan

    BalasHapus
  7. Nice posting
    komen balik oktiaguliuoktober.blogspot.com

    BalasHapus
  8. sangat bermanfaat,,,
    pipitanggrainyx1ipa3.blogspot.com

    BalasHapus
  9. kerennnnn belajar dengan anda di postingan ini sangat membantu saya.....koment balik maratussholikhahipa2.blogspot.com....dan saya tunggu postingan anda slnjtnya....

    BalasHapus
  10. wahh infonya sangat menarik sekali juga bermanfaat. makasih ya ^^

    BalasHapus
  11. sangat bermanfaat,,, cment balik yaa..
    zyulianaagustiyani.blogspot.com

    BalasHapus
  12. thanks infonya..
    sngt brmnfaat..

    BalasHapus
  13. thanks atas infonya, bermanfaat.. komen balik ya http://dianaputriutami33.blogspot.com/2013/10/tidur-dengan-lampu-menyala-beresiko.html#comment-form

    BalasHapus
  14. Good post,..
    Smoga brmnfa'at bgi yg bca,..

    BalasHapus
  15. bagus.
    coment balik ke iindamaantismansa.blogspot.com
    yang lain juga boleh coment nanti saya coment balik.

    BalasHapus
  16. diralat : iindamayantismansa.blogspot.com

    BalasHapus
  17. nice info...
    komen balik di http://arieeramadhan.blogspot.com/

    BalasHapus
  18. good.
    comment balik ya.
    http://dwiapregema.blogspot.com/

    BalasHapus
  19. bagus postingannyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    koment balik yyyyyy,
    nuroktavaianaxia1.blogspot.com

    BalasHapus
  20. potingan yg baguss ..
    komen balik y..
    http://diyanpuspitasari11.blogspot.com/

    BalasHapus
  21. nice info..
    komen balik di http://yuliharyanto.blogspot.com/

    BalasHapus
  22. siiip infonya krennnn...

    jngan lpa comment balik ok.... di sitiyuriah.blogspot.com

    posting ke-3 dan ke-4

    BalasHapus
  23. Good post... Coment back eo dwigihar.blogspot.com

    BalasHapus
  24. god..kombek.putrienggarisrahayu.blogspot.com

    BalasHapus
  25. menarik.,.,koment blik.,.,http://netywahyusaputri.blogspot.com

    BalasHapus
  26. good. komen balik http://sinthadamayantii.blogspot.com/2013/10/orang-jenius-yang-terbuang-dari-negeri.html#comment-form

    BalasHapus
  27. good job!!!!!!!!!!!!!!
    mohon kerjasamanya dan koment balik di http://gesangwibawono.blogspot.com

    BalasHapus
  28. Sippp,, thanks your info,,
    komen blik ya,, suryaapregema.blogspot.com

    BalasHapus
  29. terima ksih infony bermanfaat...

    BalasHapus
  30. good.. plis kombek eo, yunimarifatunnisa.blogspot.com

    BalasHapus
  31. nice post,,,
    comeback y,,
    wayanvinavivianxia1.blogspot.com

    BalasHapus

Sample Text

Sample text

Pendidikan Karakter

Selasa, 08 Oktober 2013 - - 85 Comments

Pengertian Pendidikan Karakter



Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.
 Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
Gambar: Keterkaitan antara komponen moral dalam rangka pembentukan 
Karakter yang baik menurut Lickona

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.
3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.
Lebih jelas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dapat di lihat pada bagan dibawah ini
nilai-nilai pendidikan karakter
18 Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa.


Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan  tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”
Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter.
Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan perilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku.
Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut.
Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasarana, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan.
Perihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantren dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri sangatlah luas.
Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir di rapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait.
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya.
Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa.
Nah demikianlah materi tentang pendidikan karakter, semoga bermanfaat :)
 Sumber:
http://listrauliartha.blogspot.com/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian

This entry was posted on 02.28 You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

85 komentar:

Unknown mengatakan...

maksih infonya komen balik http://megashintya15.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

Sama-sama :)

Reky Van Demiga mengatakan...

terima kasih infonya nih

Jelly maulina mengatakan...

Good,,

Dicky Revaldi mengatakan...

Nice post

Fullsun mengatakan...

good post

Unknown mengatakan...

bagus.
koment balik ya
http://fitriadiannitami.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

Terima kasih :)

Unknown mengatakan...

Iya sama" :)

Unknown mengatakan...

Terima kasih :)

Unknown mengatakan...

Thaks :)

Unknown mengatakan...

Terima kasih :)

Unknown mengatakan...

good:):)
terimakasih

http://rimagontina.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

good job an, lanjutkan.

Unknown mengatakan...

nice post..jgn lupa komen balik sahnashafira08.blogspot.com

Unknown mengatakan...

sangat menarik an. Komen blog aku y di pujiastuti98.blogspot.com

Unknown mengatakan...

posting yg menarik
lanjutkan kawan

Okti Agu Liu mengatakan...

Nice posting
komen balik oktiaguliuoktober.blogspot.com

Unknown mengatakan...

sangat bermanfaat,,,
pipitanggrainyx1ipa3.blogspot.com

Unknown mengatakan...

kerennnnn belajar dengan anda di postingan ini sangat membantu saya.....koment balik maratussholikhahipa2.blogspot.com....dan saya tunggu postingan anda slnjtnya....

Unknown mengatakan...

wahh infonya sangat menarik sekali juga bermanfaat. makasih ya ^^

Unknown mengatakan...

nice post :)

Unknown mengatakan...

sangat bermanfaat,,, cment balik yaa..
zyulianaagustiyani.blogspot.com

Unknown mengatakan...

thanks :)

Unknown mengatakan...

oke ;)

Unknown mengatakan...

thanks :)

Unknown mengatakan...

terima kasih :)

Unknown mengatakan...

oke ;)

Unknown mengatakan...

okesip ;)

Unknown mengatakan...

yoi tjoy

Unknown mengatakan...

makasih :)

Unknown mengatakan...

oke ;)

Unknown mengatakan...

iya, sama-sama ;)

Unknown mengatakan...

thanks :)

Unknown mengatakan...

oke ;)

Unknown mengatakan...

Thanks Bro Info y,,

Unknown mengatakan...

thanks infonya..
sngt brmnfaat..

Unknown mengatakan...

iya sama" :)

Unknown mengatakan...

makasih :)

Unknown mengatakan...

okesip ;)

cemongunyuk mengatakan...

thanks atas infonya, bermanfaat.. komen balik ya http://dianaputriutami33.blogspot.com/2013/10/tidur-dengan-lampu-menyala-beresiko.html#comment-form

Patrick Pahala mengatakan...

nice info tq

Unknown mengatakan...

Good post,..
Smoga brmnfa'at bgi yg bca,..

Unknown mengatakan...

bagus.
coment balik ke iindamaantismansa.blogspot.com
yang lain juga boleh coment nanti saya coment balik.

Unknown mengatakan...

diralat : iindamayantismansa.blogspot.com

M ARI RAMADHAN mengatakan...

nice info...
komen balik di http://arieeramadhan.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

Nice post

Unknown mengatakan...

good.
comment balik ya.
http://dwiapregema.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

bagus postingannyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
koment balik yyyyyy,
nuroktavaianaxia1.blogspot.com

Unknown mengatakan...

potingan yg baguss ..
komen balik y..
http://diyanpuspitasari11.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

nice info..
komen balik di http://yuliharyanto.blogspot.com/

indah permata s mengatakan...

nice..jgn lpa comback

Unknown mengatakan...

siiip infonya krennnn...

jngan lpa comment balik ok.... di sitiyuriah.blogspot.com

posting ke-3 dan ke-4

Unknown mengatakan...

Good post... Coment back eo dwigihar.blogspot.com

putri manis mengatakan...

god..kombek.putrienggarisrahayu.blogspot.com

netywahyusaputri.blogspot.com mengatakan...

menarik.,.,koment blik.,.,http://netywahyusaputri.blogspot.com

Unknown mengatakan...

good. komen balik http://sinthadamayantii.blogspot.com/2013/10/orang-jenius-yang-terbuang-dari-negeri.html#comment-form

Unknown mengatakan...

good job!!!!!!!!!!!!!!
mohon kerjasamanya dan koment balik di http://gesangwibawono.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Sippp,, thanks your info,,
komen blik ya,, suryaapregema.blogspot.com

Unknown mengatakan...

terima ksih infony bermanfaat...

Unknown mengatakan...

good.. plis kombek eo, yunimarifatunnisa.blogspot.com

anaaningrum mengatakan...

bagus

Unknown mengatakan...

nice post,,,
comeback y,,
wayanvinavivianxia1.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Oke

Unknown mengatakan...

Thx

Unknown mengatakan...

Sama" :D

Unknown mengatakan...

Thanks :D

Unknown mengatakan...

Oke ;)

Unknown mengatakan...

Oke

Unknown mengatakan...

Thnx :D

Unknown mengatakan...

Thanks :D

Unknown mengatakan...

Oke ;)

Unknown mengatakan...

Thanks :D

Unknown mengatakan...

Oke :D

Unknown mengatakan...

Okesip :D

Unknown mengatakan...

Sip(y)

Unknown mengatakan...

Oke ;)

Unknown mengatakan...

Thanks oke ;)

Unknown mengatakan...

Oke ;)

Unknown mengatakan...

Okesip :D

Unknown mengatakan...

Thanks ;)

Unknown mengatakan...

Iya sama-sama :)

Unknown mengatakan...

Sip (y)

Unknown mengatakan...

Terima kasih :)

Unknown mengatakan...

Oke :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Followers

Featured Posts

 

Blogger news

Blogroll

About